Tugas 1 - Manajemen Layanan Sistem Informasi | Manajemen Layanan Sistem Informasi

Manajemen Layanan Sistem Informasi


Pembahasan Manajemen Layanan Sistem Informasi


1. Penjelasan management menurut :

A. James A.F Stoner
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber : http://manajemenstiesbi.blogspot.co.id/2012/10/definisi-manajemen.html

B. Peter E Drucker
Management diperlukan oleh sebuah organisasi agar pencapaian tujuan dapat berjalan Efektif (mengerjakan sesuatu dengan tepat yg berorientasi pada hasil) dan Efisien (mengerjakan sesuatu dengan benar yang berorientasi pada biaya).
Sumber : http://d12-x.blogspot.co.id/2009/05/pengertian-management.html

2. Penjelasan fungsi Management dari POAC / POLC :

Fungsi POAC sendiri dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya. Berikut adalah pemaparan singkat tentang tiap bagian dari POAC, yang mana akan dibahas lebih dalam di bab lain:

A. Planning
Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Di dalam planning, manajer memperhatikan masa depan, mengatakan “Ini adalah apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita akan melakukannya”.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana. Planning penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi manajemen yang lain. Contohnya, setiap manajer harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam kepegawaian organisasi.

B. Organizing
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk pekerjaan merupakan aktifitas kepegawaian yang khas

C. Actuating
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.

D. Controlling
Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Hal ini membandingkan antara kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan. Jika terjadi perbedaan yang signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan, manajer harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Misalnya meningkatkan periklanan untuk meningkatkan penjualan.
Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada perubahan, maka seorang manajer akan kembali pada proses planning. Di mana ia akan merencanakan sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.
Sumber: http://andimpi.blogspot.co.id/2013/06/fungsi-fungsi-manajemen-poac.html

3. Penjelaskan proses Manegement dari “Henry Fayol / Fayilism” :

1) Planning = Perencanaan tujuan perusahaan dan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut dengan sumber daya yang tersedia. Perencanaan terbagi menjadi perencanaan strategi dan perencanaan operasional.

2) Organizing = Pengorganisasian atau singkronisasi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya fisik, dan sumber daya modal dalam rangka mencapai tujuan perusahaan

3) Commanding = Fungsi commanding sama dengan mengarahkan (actuating). Commanding dilakukan dengan memberikan arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas mereka masing-masing. Selain itu, commanding dilakukan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai pada tujuan yang telah ditetapkan semula.

4) Coordinating = Coordinating adalah salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubung-hubungkan, menyatupadukan dan menyelaraskan pekerjaan-pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan bersama atau tujuan organisasi.

5). Controlling = Controlling atau pengendalian atau pengawasan adalah suatu kegiatan untuk memantau, membuktikan, dan memastikan seluruh kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, diperintahkan, dan dikondisikan sebelumnya dapat berjalan sesuai target atau tujuan tertentu.

Sumber : https://yuharariskiyah.wordpress.com/2013/11/26/405/

4. Manager Role dari “Mintz Berg” :

Kita akan mempelajari peran-peran ini dan melihat bagaimana Anda dapat menggunakan pemahaman Anda tentang mereka untuk meningkatkan keterampilan manajemen Anda. Ada 10 yang dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

a. Peran manajerial dalam kategori ini melibatkan menyediakan informasi dan ide-ide.

1. Kepala figuran - Sebagai manajer, Anda memiliki tanggung jawab sosial, upacara dan hukum. Anda diharapkan menjadi sumber inspirasi. Orang memandang Anda sebagai orang yang memiliki otoritas, dan sebagai kepala figuran.
2. Pemimpin - ini adalah di mana Anda memberikan kepemimpinan untuk tim Anda, departemen Anda atau mungkin seluruh organisasi Anda; dan itu di mana Anda mengelola kinerja dan tanggung jawab semua orang dalam kelompok.
3. Penghubung - Manajer harus berkomunikasi dengan kontak internal dan eksternal. Anda harus dapat jaringan secara efektif atas nama organisasi Anda.

b. Peran manajerial dalam kategori ini melibatkan pengolahan informasi.

1. Monitor - Dalam perannya ini, Anda secara teratur mencari informasi yang berkaitan dengan organisasi dan industri, mencari perubahan yang relevan di lingkungan. Anda juga memantau tim Anda, baik dari segi produktivitas mereka, dan kesejahteraan mereka.
2. Penyebar - ini adalah di mana Anda mengkomunikasikan informasi berpotensi berguna untuk rekan-rekan Anda dan tim Anda.
6. Juru Bicara - Manajer mewakili dan berbicara bagi organisasi mereka. Dalam peran ini Anda bertanggung jawab untuk transmisi informasi tentang organisasi dan tujuan kepada orang di luar itu.

c. Peran manajerial dalam kategori ini melibatkan menggunakan informasi.
1. Pengusaha - Sebagai manajer, Anda membuat dan kontrol perubahan dalam organisasi. Ini berarti memecahkan masalah, menghasilkan ide-ide baru, dan menerapkannya.
2. Gangguan Handler - Ketika sebuah organisasi atau tim hits hambatan tak terduga, itu manajer yang harus bertanggung jawab. Anda juga perlu untuk membantu menengahi perselisihan di dalamnya.
3. Sumber daya Allocator - Anda juga harus menentukan di mana sumber daya organisasi yang terbaik diterapkan. Ini melibatkan mengalokasikan dana, serta staf menugaskan dan sumber daya organisasi lainnya.
4. Negosiator - Anda mungkin diperlukan untuk mengambil bagian dalam, dan langsung, negosiasi penting dalam tim, departemen, atau organisasi Anda.

Sumber : https://www.mindtools.com/pages/article/management-roles.htm

5. Teori organisasi klasik menurut :

a. Henry Fayol
TEORI ORGANISASI KLASIK
Konsep-konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan konsep-konsep ini sekarang dikenal sebagai teori klasik (classical theory ) atau kadang-kadang disebut dengan teori tradisional. Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu : birokrasi , teori administrasi, dan manajemen alamiah.
Birokrasi dikembangkan dari ilmu sosiologi. Sedangkan teori administrasi dan manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pengalaman praktek manajemen. Teori administrasi memusatkan diri pada aspek makro dari organisasi. Aliran manajemen ilmiah member tekanan pada karyawan dan mandor dalam kegiatan perusahaan, atau elemen mikro sebagai suatu bagian dari proses kerja. Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuassan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain yang terjadi bila orang bekerjasama.

TEORI BIROKRASI
Teori ini dikemukakan secara jelas. Model organisasi birokrasi ini mempunyai karakteristik - karakteristik structural tertentu yang dapat dikemukakan di setiap organisasi kompleks dan modern. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :

1. Pembagian kerja yang jelas.
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.
3. Program rasional dalam pencapaian.
4. Sisitem prosedur bagi penanganan situasi kerja.
5. System aturan yang mencangkup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan.
6. Hubungan-hubungan antar pribadi yang sifatnya “impersonal”.
Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam organisasi.

TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serta Mooney dan Reiley di Amerika.
Henry Fayol seorang industralis dari perancis pada tahun 1916 telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal Administration Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum). Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi menjadi 6(enam) kelompok :

1. Kegiatan-kegiatan tehnikal
2. Kegiatan-kegiatan komersial
3. Kegiatan-kegiatan financial
4. Kegiatan-kegiatan keamanan
5. Kegiatan-kegiatan akutansi
6. Kegiatan-kegiatan manajerial

Fayol juga mengemukakan dan membahas 14 (empat belas) kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi, yaitu :

1. Pembagian kerja (division work)
2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
3. Disiplin (discipline)
4. Kesatuan perintah (unity of command)
5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6. Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of individual interest to general interest)
7. Balas jasa (remuneration of personnel)
8. Sentralisasi (centralization)
9. Rantai scalar (scalar chain)
10. Aturan (order)
11. Keadilan (equity)
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (initiative)
14. Semangat korps (esprit de corps)

Disamping itu, fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-elemen manajemen” yang juga dikenal dengan Fayol’s Functionalism atau teori fungsionalisme Fayol , yaitu :

1. Perencanaan (planning),
2. Pengorganisasian (organizing),
3. Pemberian perintah (commanding),
4. Pengkoordinasian (coordinating), dan
5. Pengawasan (controlling)

Sumber: http://gustriphenomg3.blogspot.co.id/2011/03/teori-organisasi-klasik-teori.html

b. Max Weber
Max Weber mengemukakan tipe ideal birokrasi memiliki beberapa prinsip sebagai berikut.

1. Peraturan atau aturan yang ada dalam birokrasi sangat jelas dan tegas sekali. Hal yang demikian diperlukan dalam birokrasi terutama untuk menegakan ketertiban dan kelangsungan dari birokrasi itu sendiri

2. Terdapat ruang lingkup kompetensi yang jelas. Orang-orang yang ada dalam birokrasi memiliki tugas-tugas dan pekerjaan yang dirumuskan secara jelas dan tegas, serta memiliki kewenangan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas atau pekerjaan yang diberikan itu. Jadi prinsip pembagian kerja (Division of Labour) merupakan aspek integraldari birokrasi.


3. Sumber dari otoritas atau kewenangan adalah keterampilan teknis, kompetensi dan keahlian (expertise). Ini merupakan ukuran yang objektif dan berlaku bagi siapapun yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang ada dapat dipromosikan pada suatu jabatan atau posisi tertentu dalam birokrasi.

4. Para pelaksana atau staf administrasi secara tegas dipisahkan dari para pemilik modal atau alat produksi. Pemilikian alat produksi dan modal dipisahkan dari kepemimpianan ini dilakukan sebagai upaya untuk dapat membuat keputusan yang rasional dan objektif.
5. Prinsip hierarki menunjukan bahwa tiap-tiap bagian yang lebih rendah posisinya, selalu berada dibawah perintah dan selalu dibawah pengawasan dari posisi yang lebih tinggi. Garis komunikasi lebih bersifat vertikal daripada bersifat horizontal.

6. Tindakan-tindakan, keputusan-kkeputusan dan aturan-aturan semuanya diadministrasikan dan diarsipkan secara tertulis. Proses pelaksanaan fungsi organisasi merupakan suatu yang dapat diketahui oleh siapa pun dan bersifat publik.

Keenam prinsip diatas kemudian dipilah menjadi dua, yaitu prinsip-prinsip struktural dan prinsip-prinsip prosesual. Prinsip struktural menunjuk pada beberapa hal penting. Pertama, pekerjaan tidak dirancang sebagai sesuatu yang mudah dan spele. Pekerjaan dirancang paling tidak bersifat emosional tetapi efisien dan memiliki tingkat konflik kepentingan yang minimum. Kedua, segala sesuatu menjadi bersifat umum dan tegas. Fungsi-fungsi dirumuskan secara jelas dan tegas, orang-orang yang ada dalam birokrasi dapat disalingtukarkan pada posisi-posisi yang tepat. Prinsip ini memberikan penekanan penting pada aspek struktural dan aspek administratif dari organisasi, dan hanya memmberikan perhatian yang kecil pada aspek manusia yang berada dalam organisasi itu yang melakukan tugas atau pekerjaan. Aspek prosesual, seperti yang dikemukakan Weber akar dari model birokrasi adalah konsep otoritas dan kekuasaan yang sah untuk melakukan kontrol. Posisi dalam organisasi memberikan kepada orang yang menduduki posisi tersebut hak dan tanggung jawab. Artinya bahwa seseorang yang menerima suatu tugas atau pekerjaan, berarti kepadanya diberikan otoritas yang sah dan kemudian ia dapat menggunakannya kepada pihak lain yang berada di bawah posisinya. Weber menyatakan bahwa terdapat tiga sumber otoritas yang dimiliki seseorang, yaitu otoritas tradisional, otoritas kharismatik, dan otoritas birokratis. Pimpinan dalam birokrasi memiliki sumber otoritas pada keahlian dan keterampilan tertentu. Otoritas yang demikian merupakan otoritas yang sah dan diproleh melalui persayarakatn dan kualifikasi yang jelas.

Sumber: http://hanaamee.blogspot.co.id/2014/05/teori-organisasi-klasik-dan-kontemporer.html
Previous
Next Post »